Apakah Ada Makhluk Luar Angkasa itu..?

basmalah

Mengungkap Makhluk Luar Angkasa

UFO-01-june
Analisis Ilmiah Berdasarkan Informasi Al-Qur'an, Hubungan Dengan UFO, Mereka Satu Silsilah Dengan Kita?
Kita semua mengetahui bahwa bumi yang kita diami ini tak lebih dari sebutir debu dialam semesta yang amat besar dan megah, dan yang penuh dengan kehidupan dan makhluk hidup. Memang mungkin saja bumi kita ini adalah sebutir pasir diatas pantai wujud semesta yang amat sangat luas, yang batas-batasnya tak terjangkau oleh khayalan kita!
Kita lebih lagi merasakan luasnya kerajaan langit apabila kita ikuti hasil penelitian para ahli ilmu Falak atau Astronomi sebagai hasil dari pengamatan mereka yang tidak henti-hentinya terhadap ruang angkasa.
Kita akan menjadi orang-orang dungu apabila mengira bahwa hanya kitalah satu-satunya makhluk hidup dalam wujud semesta yang maha luas ini yang dikatakan juga dalam Al-Qur'an sebagai 'Arsy Allah.
Logikanya, seseorang yang membangun gedung pencakar langit tidak akan membiarkan angin menerpa bagian terbesar dari sisi-sisinya yang dibiarkannya kosong, seraya merasa cukup dengan penghunian satu kamar saja diantara lorong-lorongnya!
Sesungguhnyalah alam ini penuh sesak dengan makhluk hidup yang dicipta oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala yang merupakan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Maka jika manusia mengira bahwa mereka adalah satu-satunya yang meliputi kehidupan, sungguh mereka telah terkelabui oleh diri sendiri.
Selain itu adanya ketidak percayaan manusia bahwa jika dalam setiap planet-planet diluar bumi kita ini berhunikan makhluk hidup sebagaimana halnya dengan manusia, akan menyebabkan gagalnya konsep dari ajaran agama Kristen Trinitas yang dipeluk oleh mayoritas penduduk dunia saat ini dengan menyatakan bahwa Tuhan itu beranak dibumi ini dengan nama Jesus.
Mereka kehilangan daya untuk menentukan apakah Tuhan telah beranak pula diplanet lain dalam tata surya ini mengingat diplanet-planet itu ada masyarakat manusia pula, lalu apakah sedemikian genitnya Tuhan itu dengan keranjingan beranak pinak?
Dengan memperhatikan Al-Qur'an suci, wahyu Allah yang diberikan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Al-Amin sang Nabi penutup, kita akan mengetahui hal tersebut dengan jelas bahwa Allah itu adalah Tuhan yang Maha Esa, Tidak beranak dan Tidak diperanakkan serta Dia maha Kuasa atas segala sesuatunya tanpa harus ada partner didalam menjalankan kesemuanya itu.
Khusus untuk masalah yang menjadi tanda tanya para ahli pikir abad ke-20 mengenai kehidupan diluar planet bumi kita ini Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
Dan diantara ayat-ayatNya adalah menciptakan langit dan bumi Dan makhluk-makhluk hidup yang Dia sebarkan pada keduanya.Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.(QS. 42:29)
Kepada Allah sajalah bersujud semua makhluk hidup yang berada di langit dan di bumi dan para malaikat, sedang mereka/malaikat/tidak menyombongkan diri. (QS. 16:49)
Tasbih bagi-Nya planet-planet, bumi dan semua yang ada di dalamnya. Bahwa mereka itu hanya tasbih dengan memuji Dia, tetapi kamu tidak mengerti caranya mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 17:44)
Hai manusia! Sembahlah Tuhan-mu yang telah menjadikan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu terpelihara. (QS. 2:21)
Makhluk-makhluk yang ada diplanet dan bumi memerlukan Dia, setiap waktu Dia dalam kesibukan. (QS. 55:29)
Tidak ada satu makhlukpun diplanet dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (QS. 19:93)
greyufo
Ayat-ayat seperti itu banyak sekali. Dari sana kita mengetahui bahwa Bani Adam yang ada diplanet bumi kita ini hanyalah satu jenis makhluk diantara makhluk-makhluk hidup lainnya, bukan satu-satunya makhluk hidup.
Pada pembahasan yang lalu, yaitu tentang Nabi Adam dan istrinya yang dulu bertempat tinggal di bumi Muntaha sebagai bumi yang letaknya pada galaksi terjauh dan tertinggi dimensinya serta pembahasan mengenai perjalanan Mi'raj Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Al-Amin kembali pada dimensi tertinggi itu, kita sudah mengenal ada banyaknya langit dan bumi didalam bentangan alam semesta ini. Dan sekedar untuk mengingatkan kita saja, mari kita perhatikan kembali firman Allah berikut ini :
Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah/hukum-hukum/Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS. 65:12)
Dari ayat QS 65:12 diatas nyatalah bahwa yang dimaksud Qur'an dengan istilah Samawaat adalah planet-planet yang bersamaan wujud dan rupanya dengan bumi kita ini.
Menurut ketentuan tata bahasa, istilah itu berasal dari Samaa' sebagai singular dari samawaat, namun wujud dan keadaannya ternyata berbeda. Samaa' berarti angkasa atau atmosfir dimana hujan turun membasahi bumi, sedangkan samawaat berarti planet-planet yang bersamaan wujudnya dengan bumi.
Jika kita memperhatikan maksud dari ayat QS 42:29 yang kita tuliskan pada bagian awal, maka akan semakin jelas diketahui bahwa Samawaat adalah planet-planet dimana makhluk yang berjiwa hidup berkembang biak seperti yang berlaku diplanet bumi kita ini, dan menurut ayat QS 24:45 berikut dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan makhluk berjiwa atau istilah Qur'annya Dabbah adalah yang berjalan dengan perutnya, dengan empat kaki (sama halnya dengan hewan) dan atas dua kaki sebagaimana keadaan manusia.
Dan Allah telah menciptakan semua jenis makhluk hidup dari Almaa', diantara mereka ada yang berjalan atas perutnya/melata/, dan dari mereka ada yang berjalan atas dua kaki/manusia/serta dari mereka ada yang atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. 24:45)
Tentu ada orang yang mengartikan istilah Dabbah yang termuat pada ayat QS 42:29 itu dengan berbagai istilah, tetapi ayat QS 24:45 telah menerangkan arti istilah itu sejelas-jelasnya. Dan dari semua itu didapatlah kepastian bahwa dipermukaan planet dalam tata surya juga hidup makhluk-makhluk yang berupa hewan melata atau hewan berkaki empat serta makhluk hidup yang berupa manusia, berjalan dengan kedua kakinya seperti yang berkembang biak diplanet bumi kita ini.
Sementara itu Allah menyatakan mengenai aneka ragam jenis dan sifat Dabbah itu, sebagaimana pada surah QS 8:22 bahwa Dabbah yang jahat ialah orang-orang yang tidak memikirkan hidupnya, dan pada surah QS 8:55 dinyatakan pula sebagai Dabbah yang kafir menurut hukum Islam.
Kembali pada surah QS 65:12 diatas bahwa Samawaat adalah planet-planet yang bersamaan wujud dan rupanya dengan bumi kita ini. Dalam ayat-ayatnya yang lain secara tersirat, Al-Qur'an juga mempertegas dengan mengatakan bahwa dibumi-bumi lainnya itu ada tumbuhan, bebatuan dan lain sebagainya.
"Hai anakku, sekiranya ada seberat biji sawi yang berada dalam batu karang yang besar atau di planet ataupun didalam bumi ini, Allah akan menunjukkannya. Sungguh, Allah itu Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS. 31:16)
Tidakkah kamu perhatikan bahwa Allah telah mengedarkan untukmu apa yang diplanet dan apa yang di bumi serta menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin? Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS. 31:20)
Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap selain Allah! Tidaklah mereka memiliki seberat zarrahpun diplanet dan tidak pula di bumi ini, karena mereka tidak bersekutu pada keduanya dan tiada mereka sebagai pembantu bagi-Nya". (QS. 34:22)
Adanya kehidupan dipermukaan planet-planet pada bahagian langit yang lainnya sebagaimana maksud ayat-ayat suci yang telah kita kutipkan diatas, dapatlah dijadikan anak kunci bagi membuka lembaran baru tentang Astronomi yang dalam teori sarjana-sarjana barat selama ini terkandung keraguan dan kontradiksi yang tidak terpecahkan.
Adanya UFO/Unidentifiet Flying Objects/yang pesawatnya berbentuk piring terbang, ribuan kali telah terlihat nyata diangkasa bumi, begitupun pendapat-pendapat yang sering kita dengar bahwa pesawat itu dikendalikan dan diawaki oleh manusia cerdas dari planet lain/ETI = Extra Terrestrial Intelligence Being/menjadi alasan positif yang menguatkan pendapat adanya kehidupan manusia dan juga makhluk-makhluk hidup lainnya yang bermasyarakat sebagaimana yang berlaku dibumi.
Peradaban mereka yang sedemikian majunya sehingga mereka bisa melawan hukum-hukum alam yang manusia bumi abad ke-20 ini belum mampu melakukannya, hal ini terlihat dengan mampunya UFO itu terbang mengambang diatas permukaan bumi tanpa adanya pengaruh apapun dari gaya gravitasi bumi yang didalam Al-Qur'an disebut dengan Rawasia yang selalu diterjemahkan oleh para penafsir Qur'an selama ini dengan pengertian Gunung.
Kita bisa menerima kenyataan ini bila kita mau berpikir bahwa sebelum Nabi Adam as dan istrinya bertempat tinggal diplanet bumi kita ini, mereka terlebih dahulu singgah dan menetap serta berketurunan dibumi-bumi lainnya dalam bentangan tata surya Tuhan hingga pada masa waktu tertentu sesuai dengan ketetapan yang diberikan oleh Allah, mereka hijrah kebumi yang lainnya sampai pada planet bumi kita ini sebagai bumi terakhir yang akhirnya pula sebagai tempat wafat mereka dan bersemayamnya jasad mereka.
Menurut riwayat yang ada, makam atau kuburan dari istri Nabi Adam yang sering disebut orang dengan nama Siti Hawa, terletak dikota Jeddah, berukuran sangat panjang (ingat bahwa manusia pertama kalinya diciptakan oleh Allah dengan bentuk dan tubuh tinggi - lihat Hadist Qudsi yang pernah saya tuliskan pada artikel: Misteri Adam manusia pertama).
Kota Jeddah sendiri berartikan "Nenek". Hanya saja bagaimanapun rujukan yang pasti, termasuk Hadist Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang menjelaskan mengenai kuburan Hawa tersebut belum pernah saya dapatkan dan saya baca.
Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, hal yang ditentukan dan hal yang ditumpangkan. Sungguh telah Kami jelaskan pertanda-pertanda Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 6:98)
Tidak heran jika penduduk bumi lain diluar planet kita ini yang secara silsilah adalah masih saudara kita sendiri, sudah mencapai tekhnologi yang begitu tinggi karena memang mereka sudah lebih dulu ada daripada kita, sehingga sedikit banyaknya mereka telah berhasil menyibak beberapa rahasia alam, termasuk masalah penolakan kepada gaya alami, gravitasi bumi.
Allah selalu menekankan kepada manusia agar mau memikirkan penciptaan langit dan bumi dalam hampir setiap ayat-ayat Al-Qur'an, ini menunjukkan betapa Allah sebenarnya ingin agar manusia menaruh perhatian mereka dalam sektor penerbangan luar angkasa agar mereka lebih bisa menyaksikan kemaha kuasaan Tuhan yang terbentang luas dialam semesta dan menepis isyu-isyu sesat bahwa Allah mempunyai sekutu didalam kebesaran-Nya.
Ada dua kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam catatan sejarah para ahli, yaitu: yang memakai tenaga menolak untuk maju seperti hewan, mobil, kapal laut atau kapal udara; yang lainnya memakai tenaga lenting atau centrifugal seperti pesawat terbang.
Dan Dialah yang menciptakan semuanya berpasang-pasangan. Dan Dia jadikan untukmu yang kamu kendarai dari benda terapung/fulku/dan binatang ternak. Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu memikirkan nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan:"Maha Suci Dia yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami. (QS. 43:12-14)
Kedua macam kendaraan ini oleh ayat QS 43:12-14 diatas disebutkan dengan kendaraan terapung dan ternak. Yang dimaksud dengan ternak adalah kuda, unta, keledai dan sebagainya. Benda terapung adalah segala macam kendaraan yang diwujudkan oleh tekhnologi manusia tentulah termasuk dalamnya piring terbang!
MasyaAllah, sejak 14 abad yang lalu, Al-Qur'an sudah menyatakan bahwa manusia pada saatnya nanti akan mampu mengendarai suatu benda terapung yang dulu tidak bisa dilakukannya.
Hal tersebut untuk sejarah umat manusia bumi pra Rasulullah hingga kini baru sekarang dapat melakukan pendudukan atas benda terapung itu, yaitu kapal laut dengan segala jenisnya serta pesawat terbang dengan berbagai bentuk dan kemampuannya, dan mengingat Al-Qur'an itu sebagai wahyu Allah yang bersifat sepanjang zaman, maka ramalan Qur'an itu akan terus berkelanjutan hingga pada puncaknya nanti manusia mampu pula menciptakan dan mengendarai piring terbang sebagai salah satu benda terapung yang sebelumnya tidak mampu menguasainya.
Semua itu membuktikan bahwa manusia pada waktunya kelak InsyaAllah, akan mampu melakukan perjalanan antar planet dan antar galaksi serta berkomunikasi dan bahkan membentuk satu community bersama makhluk-makhluk hidup lainnya dari berbagai bumi disemesta alam ini pada masanya kelak sebagaimana yang selama ini hanya kita khayalkan melalui serial StarTrex, Babilon 5, Superman, Independence Day dan lain sebagainya.
Dalam peradaban modern masa depan itu, manusia bumi umumnya akan memakai piring terbang atau malah yang lebih canggih lagi daripada itu sebagai kendaraannya, yang kecepatannya mendekati kecepatan sinar atau juga malah melebihinya hingga mendekati kecepatan Buraq sebagai kendaraan inter dimensi Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Al-Amin 14 abad yang lampau.
Selebihnya, jika anda ingin mengenal lebih jauh apa serta bagaimana kira-kira makhluk luar angkasa tersebut, anda bisa mengunjungi satu situs berbahasa Indonesia yang memang menspesifikasikan sitenya sebagai informasi mengenai ini, silahkan kealamat http://sby.centrin.net.id/~bgm/alien1.html yang dikelola oleh sahabat saya bernama Nur Agustinus dari agama Kristiani.
Selanjutnya kita akan mengadakan pembahasan seputar UFO itu sendiri, apa dan seperti apa kerja dari UFO itu pada artikel selanjutnya
ufo4
MENGUNGKAP KONTRUKSI PIRING TERBANG (UFO)
Peradaban Yang Sangat Modern, Dahulu Sudah Ada Gedung-Gedung Pencakar Langit, Pesawat Terbang & UFO Pernah Dibuat Pada Masa Nabi Sulaiman, Pemindahan Istana Dilakukan Oleh Teknologi Manusia Dalam Waktu Sekejap, MENGAPA PERADABAN MAJU ITU DIMUSNAHKAN ?, Sisa-Sisa Peradaban itu Masih Kita Temui Sekarang dan Siapa Yang Membawa Peradaban itu Dimasa Sekarang ?
Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput /dari garis orbitnya/, "Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain Dia? Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. " (QS. 35:41)
Semesta raya ini berasal dari Alma' yang diberi Rawasia. Rawasiya merupakan turunan kata rasa/meneguhkan, mengikat, menambat/, dan dengan demikian memiliki arti peneguh, pengikat, penambat atau gaya alami yang menyusun tata letak dan tata gerak semesta.
Para ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang mengatur matematika tata letak dan tata gerak semesta. Pertama adalah gravitasi yang membuat materi bermassa saling tarik. Kedua adalah elektromagnetika yang bekerja pada muatan listrik yang diam dan bergerak, termasuk antara inti atom dan elektron. Ketiga adalah interaksi lemah yang mengikat inti atom. Dan keempat adalah interaksi kuat yang mengikat partikel yang menyusun inti atom.
Dengan berbagai sistem Rawasia itu terwujudlah berbagai macam benda angkasa, terpisah menurut keadaan dan susunan sebagaimana yang terlihat sekarang. Namun meski semua benda-benda angkasa, terutama planet-planet memiliki Rawasia tetapi masing-masingnya mempunyai daya tarik yang berbeda. Hal itu tergantung pada jarak sesuatu planet dari matahari selaku titik pusat yang dikitari.
Semakin dekat suatu planet pada matahari semakin kecillah daya tarik magnetnya dan semakin teballah atmosfir yang melingkupi planet itu. Sebaliknya bila suatu planet jauh dari matahari maka nilai tarik magnetnya lebih besar dan atmosfirnya lebih tipis. Demikian pula susunan bintang-bintang yang mengorbit dalam daerah suatu galaksi, berbeda-beda pula nilai tariknya.
Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan Simple, untuk contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri: Dari utara keselatan membujur Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi ini 3600 dalam waktu 24 jam /tepatnya 23 Jam 56 menit/.
Hal itu berlaku berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia dengan magnet negatif dan diselatannya positif, yaitu kebalikan dari unsur magnet yang dimiliki matahari pada kedua kutubnya, dan hal inilah yang menyebabkan adanya tarik menarik antara bumi dan matahari disepanjang zaman. Bumi berputar disumbunya sambil beredar mengelilingi matahari pada jarak tertentu yang diperkirakan sejauh 93.000.000 mil.
Kutub utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari sembari membuang unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahri. Kutub selatan bumi menarik unsur negatif sembari membuang unsur positif yang ditarik oleh kutub selatan matahari.
Unsur magnet yang dikutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam perut bumi dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan gunung. Jadi magnet bumi ini hanya keluar dikutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet ini membeku praktis dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian kita namakan dengan sistem Simple.
Kalau orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan di selatan, terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa berpindah tempat sejauh maximal 100 dari kutub putaran bumi atau sejauh 1.100 kilometer. Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut :
Dan Dia tempatkan Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu, dan siang-siang dan garis edaran agar kamu mendapatkan petunjuk, dengan kompas dan dengan matahari/bintang-bintang/mereka/akan/mendapat petunjuk. (QS. 16:15-16)
Maksudnya adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah equator bumi, waktu itu tercatat tanggal 21 Maret dan 22 September. Jika pada kedua tanggal itu orang memperhatikan kompas akan kelihatanlah kedua jarumnya tepat menunjuk kearah utara dan selatan kutub putaran bumi. Ini memperlihatkan bahwa antara kedua ujung Rawasia bumi terbentuk segitiga sama kaki dengan matahari sebagai titik sudut ketiga.
Adakalanya matahari itu miring keselatan, penanggalan waktu itu mencatat tanggal 22 Desember, berlakulah puncak musim panas dibelahan selatan bumi dan puncak musim dingin dibelahan utara bumi. Sebaliknya tanggal 21 Juni, matahari berada maksimal diutara dan berlakulah siang yang panjang dibelahan utara bumi dan malam yang panjang dibelahan selatan.
Pada kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan bahwa jarum kompas berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi karena sebagai dikatakan tadi: Ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk segitiga sama kaki dengan matahari.
Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari karena daya lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya/gravitasi/pada matahari sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi dan daya jatuhnya sama besar disebut orang dengan Equillibrium, karena itu sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar mengelilingi matahari.
Al-Qur'an sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa, tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga sentrifugal dan gaya tarik universal yang menyebabkan setiap planet itu berputar disumbunya sembari membawanya berkeliling matahari.
Kini kita misalkan saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai sedangkan daya jatuhnya ditiadakan ? . Waktu itu praktis bumi ini akan melayang jauh meninggalkan matahari sebagaimana yang diungkapkan dalam surah QS 35:41 diatas. Jadi tenaga centrifugal demikian dapat dipakai untuk terbang jauh jika tenaga gravitasi dihilangkan. Akhirnya kita terbentur kepada: Bagaimana cara menghilangkan daya jatuhnya itu ?
Suatu cara adalah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal, bila putaran itu semakin cepat akan semakin besarlah daya centrifugal dan semakin kecillah daya gravitasi, akhirnya daya jatuh itu akan hilang sama sekali dan mulailah pesawat terangkat dengan mudah tanpa pengaruh tarikan bumi.
Tentu orang akan heran: bagaimana pula pesawat dapat berputar terus menerus tanpa tumpuan ? Dari itulah kita namakan pesawat itu dengan Shuttling System yaitu pesawat berupa piring dempet yang ditengahnya tempat penumpang:
  1. Bagian atas, kita namakan Positif, berputar kekanan, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
  2. Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar kekiri, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
  3. Bagian tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus.
Perlu ada satu mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam. Tidak jadi masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller kapal udara ataukah yang mengangkat roket Apollo dari bumi.
rotating_ufo
Keliling pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang menolak udara sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak kekiri oleh Negatif disambut tolakan kekanan oleh Positif. Keadaannya dapat diatur begitu rupa hingga hal itu jadi tenaga untuk mengangkat pesawat yang bebas gravitasi atau pinggiran itu boleh pula licin saja maka tenaga naiknya harus ditimbulkan oleh ledakan dari dalam seperlunya.
Keseimbangan putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah ditimbulkan oleh satu roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang Neutral. Semakin cepat putarannya akan semakin hilanglah bobot pesawat itu untuk jatuh kebumi, karenanya pesawat itu dapat turun naik dengan mudah atau berhenti diudara.
Bagian Neutral yang memang tebal ditengahnya, disana ada mesin yang memutar Positif dan Negatif berlawanan arah hingga pesawat itu tidak goncang. Kecepatan putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral itu sendiri, karenanya pinggiran Negatif dan Positif harus lebih berat.
Bagian Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif dan Negatif. Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan. Pintu masuk terdapat dipusat Positif, yaitu diatas pesawat. Pinggiran yang tipis dari Neutral diberi saluran-saluran penembakan untuk keseimbangan dan pembelokan serta untuk keperluan lainnya.
Akhirnya pesawat itu berupa piring terbang kebal peluru, tak membutuhkan landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, water proff, dapat leluasa untuk berbagai keperluan didarat dilaut dan diangkasa bebas tanpa bobot. Baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang, efektif, tidak memerlukan bantuan dan pengawasan dari pangkalannya.
Pesawat seperti ini sudah pernah dibuat pada jaman Nabi Sulaiman, hal ini terlihat dari ayat Al-Qur'an berikut :
Lalu Kami jadikan Sulaiman memahaminya. Setiap orangnya Kami beri hukum dan pengetahuan; dan Kami edarkan bersama Daud gaya-gaya alamiah/Rawasia dan burung-burung yang bertasbih. Dan Kamilah yang melakukannya. (QS. 21:79)
Dan bagi Sulaiman angin; yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan dan diwaktu sorenya sebulan (pula) dan Kami suruh menyelidiki baginya sumber logam. Diantara Jin ada yang bekerja dihadapannya dengan izin Tuhannya; dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya siksaan api yang menyala.
Mereka mengerjakan untuknya apa yang dia kehendaki dari gedung-gedung pencakar langit dan patung-patung, serta piring-piring seperti kolam dengan roda-roda yang bersumbu. Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. 34:12-13)
Analisis saya, bahwa Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu memahami hukum-hukum alam termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan aerodinamika, kekekalan massa, kekekalan energi dan lain sebagainya sehingga beliau dapat menundukkan alam yang pada konteks disini khususnya adalah angin sehingga dengan tekhnologinya beliau mampu melakukan perjalanan secepat kilat yang perjalanannya diwaktu pagi lamanya dengan perjalanan yang ditempuh oleh manusia biasa adalah satu bulan!
Jelas Nabi Sulaiman meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak, makanya tidak mungkin beliau itu menundukkan angin seperti cerita-cerita dongeng Abrakadabra layaknya sosok Superman atau Gatot Kaca meskipun jika dia mau bisa saja melakukannya, tapi Allah senantiasa menetapkan hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan dinamis.
Tentunya sang Nabi telah mempergunakan pesawat didalam bepergiannya yang sangat cepat itu ! Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam ayat Al-Qur'an diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan sumbu-sumbu pada bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas untuk menghindari pengaruh gravitasi bumi.
Istimewanya lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring yang laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung pencakar langit yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua urusannya, termasuk memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari ketinggian.
Ingat .. selain berpangkat sebagai Nabi Allah Sulaiman juga berkedudukan sebagai seorang raja waktu itu. Apa yang sudah dicapai oleh Nabi Sulaiman dalam konstruksi pesawat terbang waktu itu, belumlah bisa kita wujudkan secara keseluruhan pada masa ini, kita baru bisa memotong kompas yang amat sederhana, jika sebelumnya perjalanan dari Palembang ke Jakarta ditempuh berkendaraan darat memakan waktu l/k 1 hari penuh/tanpa berhenti/, dengan pesawat terbang bisa dicapai dalam waktu 1 jam.
Namun Nabi Sulaiman? Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan manusia biasa! Bayangkan ... berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau dalam mengelilingi bumi ini bahkan hingga naik keluar angkasa dalam satu perjalanan waktu Sulaiman.
Disini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu menjadi salah satu topik utama Qur'an. Pada pembahasan yang lalu kita telah mengadakan perhitungan :
  • 1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47)
  • 1 hari malaikat = 50.000 tahun manusia (QS. 70:4)
  • 1 hari Nabi Sulaiman = 2 bulan manusia (QS. 34:12)
Bandingkan dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Al-Amin selaku Nabi penutup dalam perjalanannya ke Muntaha melewati garis tengah bima sakti yang dalam perhitungan sekarang = 10 milyard tahun cahaya dalam waktu 1 malam atau 1/2 hari manusia untuk menghadap Allah !
ufo008
Sungguh .. Allah maha besar dan maha berkuasa atas segala sesuatunya.
Pada bahagian yang lain, Al-Qur'an juga menyatakan bahwa tekhnologi yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman juga telah mencakup tekhnologi tranformasi, ingat pada peristiwa pemindahan singgasana ratu Saba' yang dilakukan oleh seorang manusia yang mempunyai ilmu dari kitab dari kerajaan Nabi Sulaiman.
Dia berkata: "Wahai masyarakat, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang muslimin ?".
Berkatalah 'Ifrit dari golongan Jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu beranjak dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya".
Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari? Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS. 27:38-40)
Dr. Yahya Sa'id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari Mesir yang sekarang bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi dan lingkungan pada pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh orang tersebut dipandang dari sudut ilmu pengetahuan modern yang ada pada kita sekarang ini benar-benar suatu langkah maju sekali.
Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Saba' menjadi semacam energi /tidaklah penting apakah energi itu berupa panas seperti yang kita dapatkan dari peralatan atomik model sekarang yang berkapasitas rendah/namun suatu energi yang menyerupai listrik atau cahaya dapat dikirim lewat gelombang listrik magnetik.
Kedua, ia berhasil mengirim energi itu dari negri Saba' di Yaman kenegri Nabi Sulaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran gelombang listrik magnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km perdetik, maka waktu yang ditempuh energi itu untuk sampai kenegri Nabi Sulaiman adalah kurang dari satu detik, meskipun jarak antara Saba' dan kerajaan Nabi Sulaiman mencapai 3.000 kilometer.
Ketiga, ia mampu mengubah energi itu, ketika tiba dikerajaan Nabi Sulaiman, menjadi materi sama persis seperti gambaran materi sebelumnya/proses materialisasi/, artinya, setiap benda, bagian dan atom kembali kebentuk dan tempat asalnya semula.
Sesungguhnya energi/at-thaqqah/dan materi/al-maddah/adalah dua bentuk berbeda dari benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya. Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam berbagai perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom antara lain melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk kemaslahatan peradaban manusia banyak.
Meskipun demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi energi masih berada dalam tahap perbaikan serta pengembangan. Demikian pula, manusia telah berhasil kendatipun dalam kadar sangat minim dan rendah, mengubah energi menjadi materi dengan alat yang disebut Akselerator partikel/particel accelerator/.
Walaupun demikian, kadar kemampuan dalam hal itu masih terus ditingkatkan dan disempurnakan, sehingga kita akan sampai pada satu kesimpulan, pengubahan materi menjadi energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan secara ilmiah dan praktis.
Jika manusia kelak bisa melakukan perubahan antara materi dan energi dengan mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan total dan mendasar. Bahkan, boleh jadi, manusia melahirkan revolusi besar-besaran dalam kehidupan modern sekarang. Salah satu sebab yang memungkinkan pengiriman energi adalah menggunakan kecepatan cahaya pada gelombang mikro ketempat mana saja yang kita inginkan, yang kemudian kita ubah kembali menjadi energi.
Dengan cara itu, kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja, bahkan rumah berikut isinya bisa dipindahkan kedaerah mana saja dimuka bumi ini menurut pilihan kita atau malah dipindahkan kebulan atau Mars sekalipun hanya dalam beberapa detik atau beberapa menit saja, sebagaimana yang sering kita tonton dalam serial televisi StarTrex.
Tetapi satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para sarjana Fisika untuk membuktikan mimpi ini adalah menggabungkan dan merangkaikan bagian-bagian atau atom-atom partikel dalam bentuk aslinya secara sempurna sehingga setiap atom diletakkan pada tempat semula sebelum atom itu diubah menjadi energi guna melakukan tugas pokoknya.
Masih ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu kemampuan menghimpun gelombang elektromagnetik yang ada sekarang, yang tampaknya hanya 60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu diudara.
Mengubah materi menjadi gelombang mikro telah tercapai sekarang ini dengan metode yang ditempuh manusia dalam bentuk aslinya yang memerlukan pengubahan materi menjadi energi panas, lalu energi mekanik kemudian energi listrik dan terakhir dikirimkan lewat gelombang mikro.
Itulah sebabnya kita mendapatkan bahwa bagian terbesar dari materi yang kita dahulukan membuatnya itu tercerai-berai dicelah-celah perubahan tersebut, dan sisanya -hanya bagian kecil- saja yang dapat kita kirimkan lewat gelombang mikro. Kemampuan pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik tidak akan lebih dari 20%.
Meskipun kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang dalam mengubah uranium menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu hanyalah bagian kecil dari uranium. Sementara sisanya ada pada panas nuklir yang memancarkan energinya pada ribuan dan jutaan tahun dan berubah menjadi anasir lain sehingga akhirnya menjadi timah.
Jika saja kita bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang tercerai-berai itu, tentulah berarti jika kita mulai membuat singgasana Ratu Saba', lalu kita ubah menjadi energi melalui suatu metode tertentu dan kita kirimkan energi ini via gelombang mikro kemudian gelombang ini kita terima lagi lalu kita ubah sekali lagi menjadi energi atau diubah menjadi materi, maka kita tidak akan mendapatkan lebih dari 5% dari singgasana Ratu Saba' itu.
Sisanya tercerai-beraikan dicelah-celah perubahan-perubahan itu jika kita lihat kemampuan paling minimal dalam praktik ini. Yang 5% dari materi asli itu tidak akan cukup untuk membangun satu bagian kecil saja dari singgasana Ratu Saba', baik kakinya maupun tangannya.
Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi Sulaiman itu adalah 100% sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam AlQur'an, Ia berkata: Ubahlah singgasananya itu; Akan kita lihat apakah dia mengenalinya ataukah tidak. Maka tatkala ia datang ditanyakanlah kepadanya:"Serupa inikah singgasanamu?" Dia menjawab:"Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku! kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri". (QS. 27:41-42)
Sayangnya, sebagaimana yang umum terjadi disetiap negri yang makmur, akan selalu ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, begitupula halnya dengan pemerintahan Nabi Sulaiman, ada orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kenabiannya mengatakan hal-hal yang mereka buat-buat :
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan tentang kerajaan Sulaiman padahal Sulaiman tidaklah kufur, melainkan setan-setan itu yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan yang diturunkan atas dua orang berkuasa di Babilon bernama Harut dan Marut. Padahal tidaklah keduanya mengajar seseorang sebelum mengatakan: "kami tidak lain hanya ujian, karenanya jangan kamu kufur". (QS. 2:102)
Sulaiman, adalah seorang yang cerdas dan mumpuni serta mendalam ilmunya, baik dibidang tekhnologi maupun psikologi, dia juga mengetahui bahwa betapa kekuasaan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya adalah suatu hal yang berat dan penuh tanggung jawab, ia pesimis bahwa sepeninggalnya kelak kerajaannya akan tetap langgeng, aman sejahtera sebagaimana sewaktu dia masih ada, selain itu ia juga khawatir bahwa ketinggian tekhnologi kerajaannya itu akan menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi manusia jika sampai jatuh ketangan yang tidak bertanggung jawab.
Karenanya Sulaiman dengan kedudukannya sebagai seorang Nabi telah berdoa kepada Allah :
Ia berkata:"Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi". (QS. 38:35)
Sungguh besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia, melalui doanya itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai peradaban yang tinggi melampui apa yang dicapainya, melainkan malah ingin menghindarkan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu sendiri.
Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang menjulang tinggi dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa disertai pula kemampuannya berbahasa binatang sekaligus mampu mengendalikan prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia serta pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya lengkap dengan segala kemajuan tekhnologinya, termasuk transformasi.
Bagi Sulaiman angin yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya kenegeri yang telah Kami berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 21:81)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib. (QS. 27:17)
Juga segolongan syaitan-syaitan yang menyelam untuknya serta mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan Kami peliharakan mereka/bagi Sulaiman/. (QS. 21:82)
Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana itu." Maka ketika dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam, dan disingsingkannya dari kedua kakinya. Berkatalah dia /Sulaiman/: "Sungguh itu adalah istana licin yang terbuat dari kaca". Berkata dia: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". (QS. 27:44)
Apa jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu dipegang oleh orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia? Sungguh sukar untuk dibayangkan.
Dengan tidak mempersempit pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan hal-hal lainnya yang berbau makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan yang prosentasenya berbanding sama, bahwa apa yang kita lihat selama ini dengan UFO dan berbagai fenomena mengelilinginya tidak lain adalah sisa-sisa peradaban yang dilestarikan oleh para Jin & Setan hingga hari ini dan diajarkan kepada beberapa orang manusia tertentu/Dajjal?/untuk membuat keributan didunia ramai.
Selanjutnya anda bisa membaca secara lebih luas dan dalam mengenai kemungkinan ini pada buku :Dajjal akan muncul dari segitiga Bermuda karangan Muhammad Isa Dawud terbitan Pustaka Hidayah 1996, yang dilengkapi dengan berbagai dalil dan fakta yang tentunya bentuk penguraian beliau akan berbeda dengan apa yang saya uraikan dan pahami.
Selain itu, anda juga saya sarankan untuk membaca buku Makhluk Angkasa Luar & Al-Qur'an karangan Su'ud Muliadi SM HK, terbitan PT. Garoeda Boeana Indah Pasuruan, disana anda akan mendapatkan banyak sekali fakta-fakta dan data-data yang otentik seputar UFO dan kejadian-kejadian yang melingkupinya dari abad keabad.

Sumber: http://islamic.xtgem.com/

LEBAH MADU, PEMBUAT SARANG YANG SEMPURNA



Anak-anak,
Tahukah kamu tentang lebah madu? Pernahkah kamu menontonnya di televisi? Atau bahkan melihatnya sedang terbang ke sana kemari?
Tapi aku yakin masih banyak yang belum kamu ketahui tentang mereka.
Suatu hari, Ibu, Ayah dan aku pergi ke taman untuk lari-lari. Aku senang sekali di sana.Tetapi yang paling menyenangkan adalah aku mengenal teman baru ketika kami beristirahat. Aku tak akan pernah lupa, walaupun tubuhnya mungil.
Kamu mungkin ingin tahu siapa dia, kan? Dia adalah seekor lebah madu yang cantik. Ia mendekatiku dengan terbang berputar-putar.

Mulanya aku takut disengatnya karena ia terbang sangat dekat...

 



Aku berteriak, "Jangan! Jangan sengat aku. Aku tak ingin disakiti!" Tapi, anehnya, tiba-tiba lebah itu berbicara kepadaku.
"Aku tidak akan menyengatmu. Aku hanya ingin berteman denganmu."
 
"Benarkah?" tanyaku.
"Kenalkan, aku seekor lebah pekerja. Aku tinggal di dalam batang pohon itu, bersama dengan ribuan temanku."
"Wah! Temanmu banyak sekali! Apa saja yang kalian lakukan sehari-hari?"
"Kami membersihkan sarang, mengumpulkan makanan dan membawanya ke sarang, membuat madu, menghangatkan sarang dan menjaganya..."

Semua lebah madu di dalam sarang mengerjakan tugas yang berlainan. Sebagian mengumpulkan makanan sementara yang lain membersihkan sarang atau menghasilkan madu.
"Tidakkah kalian lelah mengerjakan itu semua?"
"Ah, tidak. Kami tidak pernah merasa lelah. Kami lebah pekerja saling berbagi tugas. Aku, misalnya, sekarang sedang membangun kotak-kotak untuk menyimpan madu..."
"Aku jadi penasaran, bagaimana kalian dilahirkan?"
"Pernahkah kamu mendengar ada seekor ratu di setiap masyarakat lebah madu? Sang ratu adalah lebah paling besar di antara lebah-lebah betina. Ia bertelur pada waktu-waktu tertentu. Tetapi kami tidak muncul dari telur begitu saja. Yang keluar dari telur adalah ulat-ulat putih yang disebut larva. Larva itu tanpa mata dan sayap atau kaki. Kemudian, dalam beberapa waktu mereka terbungkus sebagai kepompong. Sementara itu, mereka diberi makan dan akan keluar dari kepompong dengan rupa seperti aku."
"Hebat sekali! Tapi, kalian sangat banyak, tidakkah terjadi kekacauan di dalam sarang?
"O, tidak pernah. Sarang kami sangat teratur. Ribuan lebah hidup bersama secara damai dengan tugasnya masing-masing."
"Sungguh menarik! Aku masih belum tahu bagaimana kalian dapat teratur meskipun jumlahnya sangat banyak. Ayahku seorang manajer perumahan, tapi ia sulit menjaga ketertiban di sana. Tetapi kamu katakan kalian tidak mempunyai masalah seperti itu!
Telur yang dikeluarkan oleh lebah ratu di dalam kamar pada awalnya berbentuk serupa ulat (larva) pada gambar di bawah. Larva ini akan tumbuh dan berubah bentuk menjadi lebah. Gambar besar di bawah menunjukkan lebah pekerja yang berkumpul di sekeliling lebah ratu.
"Kamu pantas terkejut! Para ilmuwan pun juga terpesona dengan hal ini. Mereka mencari tahu bagaimana keteraturan bisa dijaga. Bagaimana setiap lebah tahu tugasnya. Bagaimana lebah sebanyak itu dapat bekerja sama dengan baik. Aku dapat memberikan jawabannya dengan singkat. Setiap kami mempunyai tugas tertentu; kami bekerja keras dan melakukan tugas kami dengan sungguh-sungguh. Kami juga berusaha agar tidak mengganggu ketertiban di dalam sarang."
Aku masih mendengarkan lebah pekerja itu dengan kagum. Tiba-tiba Ibuku memanggil, "Umar! Umar! Di mana kau, nak? Kita sudah mau pulang."
Lebah madu saling memberi makan. (samping) Lebah mengipasi sarang dengan sayapnya. (bawah)Lebah pekerja memberi makan larva di dalam kamar. (samping) Lebah berkerumun pada batang sebuah pohon.
"Ibu memanggilku. Aku harus pergi sekarang. Aku senang bertemu denganmu. Terima kasih atas semua ceritamu!"
"Aku juga senang menemanimu. Mungkin kita bisa bertemu lagi! Bagaimana kalau kita bertemu lagi di sini pekan depan? Jika kamu mau, aku bisa membawamu ke sarang kami dan memperlihatkan kamar-kamar madu kami."
Lebah madu mengumpulkan pucuk buah berlendir untuk memproduksi propolis.
"Wah, pasti akan menyenangkan! Semoga orang tuaku bersedia datang lagi pekan depan.
"Baiklah, sampai jumpa pekan depan.
Sesampai di rumah, aku segera membuka ensiklopedi binatang hadiah ulang tahunku dari ayah. Segera aku buka halaman-halamannya dan kutemukan bagian mengenai lebah madu. Aku melihat gambar seekor lebah madu. Aku rindu teman kecilku…"
Aku membaca buku itu dengan penuh kekaguman. Aku sangat terpesona hingga tidak merasakan berlalunya waktu. Ibuku menjadi bertanya-tanya mengapa aku diam di kamar begitu lama. Dengan penuh semangat aku langsung bercerita kepada beliau tentang lebah.
"Ibu tahu tidak kalau lebah madu itu benar-benar menakjubkan? Coba Ibu dengarkan bagian akhir dari yang kubaca ini. Lebah madu betina bertugas membersihkan kamar-kamar sarang. Mereka mengeluarkan kotoran yang ditinggalkan lebah-lebah yang menetas dari kepompong mereka, lebah-lebah yang mati di dalam sarang dan segala sesuatu yang bukan menjadi bagian dari sarang. Tahukah Ibu apa yang mereka lakukan kalau menemukan kotoran yang terlalu besar untuk diangkut ke luar sarang? Mereka membungkus kotoran itu dengan zat yang disebut "propolis". Zat ini dapat mencegahnya menjadi sumber bakteri yang akan membahayakan kesehatan lebah lain di sarang. Sulit dipercaya, tetapi propolis adalah zat anti bakteri, yaitu zat yang mencegah bakteri untuk tumbuh…
Tahukah Ibu darimana mereka mendapatkan zat ini? Bagaimana makhluk mungil ini bisa mengetahui sifat kimia suatu zat begitu banyaknya? Sampai di situlah aku membaca. Aku akan ceritakan bagaimana mereka membuat zat itu…"
"Lebah memang kecil tetapi sangat cerdas… Namun, kecerdasaan itu bukanlah hasil usaha mereka. Ada Sang Pencipta yang mengajari apa yang mereka kerjakan. Ketika seusiamu, Ibu juga membaca buku tentang lebah. Ibu kagum seperti dirimu. Jika kamu suka, bacalah terus. Ibu akan senang mendengarnya," kata ibu.
Ibu keluar dari kamar untuk menyiapkan makan malam. Pertanyaan itu masih ada dalam pikiranku: dari mana lebah madu memperoleh zat yang disebut propolis? Dari mana mereka belajar kegunaannya? Aku lanjutkan membaca dengan penuh rasa ingin tahu.
Buku itu juga menceritakan bagaimana lebah madu menghasilkan propolis. Pertama, memakai rahang bawahnya, mereka mengumpulkan zat yang disebut resin dari tunas berlendir pada pohon-pohon tertentu. Mereka kemudian membuat propolis dengan mencampur resin tersebut dengan air liur mereka, dan mengangkutnya ke sarang dalam kantung khusus pada kaki mereka.
Lebah madu membungkus semua benda yang tak dapat mereka keluarkan dari sarang dengan zat itu. Dengan cara ini, benda-benda itu tidak akan menjadi tempat tumbuh bakteri sehingga tidak membahayakan. Pekerjaan ini mirip dengan pembuatan mumi.
Tapi siapakah yang mengajari lebah madu mengerjakan itu semua? Bagaimana mereka mengetahui bahwa lebah yang mati atau kotoran dapat membahayakan lebah-lebah di dalam sarang? Hal semacam ini tentu tidak diketahui oleh seekor serangga. Bahkan aku pun baru mempelajari hal ini sekarang. Aku jadi semakin ingin tahu. Mungkinkah lebah madu mempunyai kesadaran seperti manusia?
(Kiri) Lebah pekerja bertanggung jawab membuang semua organisme dan larva mati yang dapat mengganggu keamanan dan kesehatan sarang.(Kanan) Lebah pekerja mengusir pendatang asing dari sarang.
Aku belum tahu jawabannya, aku teruskan saja membaca. Aku berkata sendiri, "Sekarang aku mengerti bahwa aku belum tahu apa-apa mengenai lebah! Banyak pertanyaan yang tak kuketahui jawabannya. Tapi aku yakin akan menemukan jawabannya. Cepat atau lambat."
Buku itu juga menjelaskan bagaimana lebah membuat madu. Sebenarnya aku sudah tahu kalau lebah madulah yang membuat madu. Tapi aku tak tahu, bagaimana mereka membangun kamar-kamar madu. Apalagi cara mereka membangun kamar-kamar itu adalah sebuah keajaiban tersendiri!
Kamar-kamar madu berbentuk segi enam atau heksagonal. Lebah madu memulai pembuatan kamar itu dari bagian atas sarang. Dimulai dari beberapa titik, mereka membuat dua atau tiga baris ke bawah. Aku sungguh tak mengerti bagaimana kamar-kamar tersebut bisa tersusun sedemikian rapi padahal pembuatannya dimulai dari beberapa titik? Apalagi, tak ada tanda-tanda penyambungan di antara kamar-kamar tersebut.
Aku pernah memperhatikan Ibu sedang merajut. Ibu selalu memulai dari satu titik. Aku membayangkan apa jadinya rajutan itu jika ibu memulainya dari tiga titik yang berbeda… Boleh jadi hasilnya akan terlihat kurang bagus! Kalau begitu, lebah madu pastilah binatang yang sangat teliti…
Aku mengambil selembar kertas dan pensil. Dimulai dari beberapa tempat, aku mulai menggambar segi enam-segi enam. Aku berusaha mempertemukan deretan segi enam tersebut di tengah-tengah kertas. Aku menggambar tanpa bantuan penggaris, jangka dan tanpa membuat perhitungan.

Umar mencoba menggambar segienam-segienam serapi mungkin sebagaimana sarang lebah madu. Tetapi tanpa bantuan alat-alat tertentu seperti penggaris dan jangka, ia tidak berhasil sebagaimana lebah madu. Kalian pun dapat mencobanya sendiri.
Aku tahu bahwa itu tak mungkin berhasil. Lalu bagaimana para lebah madu dapat mengerjakannya? Bagaimana mereka dapat membangun kamar-kamar segi enam dengan baik?
Tidak ada titik-titik sambungan yang nampak pada kamar-kamar yang dibuat oleh lebah madu. Kamar madu adalah satu kesatuan, seolah-olah ia dibangun oleh satu orang saja.


Hal ini sungguh menakjubkan karena lebah memulai pembuatan kamar-kamar penyusun sarang dari beberapa tempat yang berbeda.

Lebah mengumpulkan sari madu dari bunga dan bakalan buah.
Hal lain yang menarik adalah bahwa lebah yang lain segera mengerti sampai dimana pembangunan tersebut. Pada saat lebah-lebah sedang meneruskan pembangunan sarang, sekelompok lebah yang lain akan bergabung dan memulai pembuatan kamar dari titik yang lain. Walaupun begitu tak ada kekacauan dalam bekerja. Lebah tetap menghasilkan bangunan yang sempurna.
Aku juga membaca bagian tentang teknik pembuatan madu. Aku sangat terpesona membaca proses luar biasa ini. Buku itu bercerita bahwa asal madu adalah nectar yang dikumpulkan lebah dari bunga-bunga dan bakal buah. Setelah dikumpulkan, nektar ini diubah menjadi madu.


Ada lagi yang penting dalam buku itu. Lebah harus kerja keras untuk menghasilkan madu. Maksudnya begini, 900 ekor lebah harus bekerja seharian untuk mengumpulkan setengah kilogram nektar. Bahkan ada yang lebih mengherankan lagi: 17 ribu ekor lebah harus mengunjungi 10 juta bunga untuk menghasilkan 450 gram madu murni. Sebuah pekerjaan yang amat berat bagi mereka. Namun demikian, lebah tetap bekerja keras dan menghasilkan madu yang jumlahnya lebih dari yang mereka butuhkan. Ditambah lagi, mereka tidak memakai sebagian besar dari madu tersebut, malahan menawarkannya kepada kita.

Sungguh mengherankan. Meski panjang tubuhnya hanya sekitar tiga sentimeter, lebah-lebah bekerja sangat menakjubkan. Apa yang menjadi sumber kesadaran, keterampilan, dan kekuatan ini? Bagaimana mereka bisa memiliki kebijakan, kesadaran, dan pengetahuan tentang kimia dan matematika? Mengapa mereka bekerja begitu keras untuk menghasilkan madu?
Kubawa bukuku kepada Ayah. Aku ceritakan semua yang telah aku pelajari, dan bertanya bagaimana lebah bisa memperoleh segala kemampuannya itu. Sambil tersenyum, Ayah mengusap kepalaku dan berkata:
"Kamu benar. Kita melihat pelajaran dan karya seni yang tinggi dalam kehidupan lebah. Tetapi apakah itu hanya pada lebah? Sebenarnya, semua binatang memiliki keteraturan yang sempurna. Bahkan dalam setiap bagian alam semesta ini! Ayah akan membacakan sebuah ayat dari al Qur'an mengenai lebah. Dengarkan baik-baik!
"Sekarang aku mulai mengerti, Ayah. Allahlah yang menyuruh lebah untuk bertingkahlaku demikian. Allah sangat sayang kepada kita hingga Allah meminta lebah untuk membuat madu yang berguna sebagai obat. Sungguh menyenangkan dapat mengerti kebaikan Allah.
"Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An Nahl [16]: 68-69)

"Kamu pasti kagum jika mengamati kesempurnaan semut, nyamuk, unta, burung, ikan, bunga, pohon, bintang, lautan atau semua yang ada di muka bumi. Semua ini menunjukkan bahwa setiap bagian alam semesta ini diatur dengan seni yang indah. Inilah karya seni Allah, yang menciptakanmu, Ayah dan Ibu, lebah, burung betet, kelinci, tupai, planet, angkasa, matahari, dan seisi alam semesta. Allahlah tuhan segala sesuatu.
Segala sesuatu terjadi dengan ijinNya dan atas kehendakNya. Dialah pencipta lebah madu. Semua yang mereka lakukan adalah dengan ijinNya. Kehebatan binatang ini menunjukkan kebaikan Allah yang tak tertandingi. Semua serba ajaib, jika kamu melihat segala sesuatu di sekelilingmu."
Ayahku benar. Segala yang dilihat di sekeliling kita menunjukkan adanya Allah yang Maha Perkasa. Aku yakin benar, "Allahlah yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana, Pencipta segala sesuatu."
Akhirnya aku menemukan semua jawaban dari pertanyaanku. Lebah madu tidaklah memiliki kelebihan seperti yang kamu lihat! Tidak mungkin bagi mereka untuk mempunyai kelebihan seperti itu! Apa yang mereka lakukan adalah atas petunjuk Allah, pencipta mereka, sehingga mereka mampu menampilkan kehebatan yang membuat kita semua kagum.
Sepekan ini kuhabiskan waktu untuk memberitahu setiap orang yang aku temui tentang lebah madu. Baik ibu, ayah, keponakan serta teman-temanku. Di akhir pekan aku meminta Ayah untuk menemaniku ke taman lagi.
"Ayah, akhir pekan ini kita lari santai lagi, kan?"
"Sebenarnya Ayah tidak berencana ke sana akhir pekan ini. Tapi kalau kamu mau, mengapa tidak?"
Aku sangat senang mendengarnya. Aku bertanya-tanya akankah aku bertemu lebah madu yang dulu lagi.
Aku semakin gembira, ketika kami sampai di taman. Aku tak sabar untuk bertemu dengan lebah madu itu lagi. Aku mulai berlari-lari bersama ayah. Tak berapa lama, kami sampai di tempat aku pertama kali bertemu dengan lebah itu. Aku katakan kepada Ayah bahwa aku ingin melihat-lihat di sekitar tempat itu. Ayah mengijinkan, tapi memintaku agar tidak pulang terlambat. Aku segera berlari ke tempat pertemuan kami. Temanku ternyata telah ada di sana menunggu. Sepertinya ia telah menunggu cukup lama.
"Hai! Aku senang bertemu denganmu lagi!"
"Aku juga! Selamat datang! Senang bertemu kamu. Aku akan tunjukkan sarang lebah hari ini."
"O, ya? Tahu tidak, aku memikirkan kamar madumu yang mengagumkan itu selama sepekan? Aku tak sabar untuk melihatnya!"
Dari sebuah pohon beberapa langkah dariku, suara dengungan mulai terdengar. Aku tak berani mendekatinya jika tidak bersama temanku ini. Lebah mungil itu berjanji bahwa tak akan terjadi apa-apa denganku. Aku percaya padanya.
Ketika kami semakin dekat dengan batang pohon itu, aku ingat betapa indah di dalamnya. Bunyi terdengar berdengung-dengung. Lebah madu adalah salah satu binatang pekerja keras. Mereka bekerja tanpa henti dan menghasilkan madu yang lezat dan berguna untuk manusia.
Teman mungilku menunjukkan kamar-kamar madu. Kamar-kamar madu itu tersusun dengan sangat rapi. Setiap orang pasti bertanya-tanya bagaimana makhluk mungil ini bisa membuatnya.
Aku melihat kamar-kamar tersebut tersusun atas segienam-segienam yang sempurna. Dalam pelajaran matematika pekan lalu, aku menanyakan tentang segienam kepada guruku. Beliau menjelaskan tentang segienam, tapi aku masih belum mengerti.
Aku tanyakan kepada temanku bagiamana cara pembuatan kamar madu segienam tersebut. Ia mengatakan kalau lebah madu yang umurnya lebih tua akan dapat menjelaskannya dengan lebih baik. Ia kemudian meminta lebah madu tua menjawab pertanyaanku:
"Ketika kami membangun kamar segienam, sudut bagian dalam kamar adalah hal yang penting. Kami harus membuat setiap sudut 120 derajat. Selain itu, kemiringan kamar terhadap tanah juga sangat penting. Jika kami memperhatikan petunjuk yang pertama dan tidak menghiraukan syarat yang ke dua, kamar itu tak akan terbentuk dengan sempurna. Semua madu yang kami simpan akan tumpah ke tanah.
"Wah maaf, aku sulit memahaminya. Bagaimana lebah madu dapat melakukan perhitungan ini tanpa kesalahan? Bagaimana kalian bisa membuat tiap sudut tepat 120 derajat? Apalagi kalian tidak memakai peralatan ketika membangun sarang. Aku ingat kertas yang ada bentuk-bentuk geometris tak beraturan saat aku mencoba membuat susunan segi enam yang benar... Aku semakin kagum pada kalian!"
"Janganlah kagum pada kami. Kami tidak melakukan itu karena keahlian kami. Itu semua adalah keahlian bawaan. Artinya, kami dilahirkan lengkap dengan keahlian itu. Kami tidak memperoleh pelatihan atau semacamnya."
"Kalian menunjukkan pelajaran yang mulia! Setiap orang perlu belajar hal-hal yang kalian lakukan. Jika boleh, aku ingin bertanya lagi."
"Silakan..."
"Mengapa kalian membangun kamar madu dalam bentuk segienam?"
"Oh itu… Kamu ingin tahu mengapa kami tidak membuatnya dalam bentuk bujursangkar, segitiga, segilima atau segidelapan? Jika kami membuatnya dalam bentuk lain selain segienam, akan ada bagian yang tak terpakai antar kamar. Bila demikian kami hanya dapat menyimpan sedikit madu dan perlu lebih banyak lilin untuk menutupi daerah yang kosong.

Ketika membangun kamar-kamar, lebah madu memperhitungkan besarnya sudut layaknya insinyur yang ahli. Pada akhirnya, sarang yang terbentuk adalah keajaiban teknik konstruksi. Tak diragukan lagi bahwa lebah-lebah mungil tersebut tak dapat melakukan perhitungan-perhitungan semacam itu. Sebagaimana makhluk lain di alam semesta ini, mereka bekerja berdasarkan ilham dari Allah.
Sebenarnya kami dapat menyimpan dalam kamar segiempat atau segitiga. Tapi segienam adalah bentuk dengan keliling paling pendek. Segienam membutuhkan lilin lebih sedikit dibandingkan segitiga atau segiempat. Jadi, kamar segienam dapat menyimpan madu lebih banyak dengan menggunakan lilin yang sedikit."
Aku tak percaya dengan apa yang kudengar! Aku mendapat pelajaran teknik dari lebah madu yang mungil dan cantik... Masih ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan. Tetapi hari semakin sore, kami meninggalkan Lebah Tua dan menemui ayahku.
"Aku telah belajar banyak darimu dan dari lebah madu yang lain. Sekarang aku sadar bahwa dulu aku tidak menyadari keindahan yang kulihat! Kamu telah mengajariku bahwa ada keteraturan yang sempurna di alam semesta.
Mulai sekarang, aku berharap dapat melihat seluruh kesempurnaan ini. Terima kasih banyak!"
"Tak perlu berterimakasih teman kecilku. Ingatlah, kesempurnaan ini bukan berasal dari kami. Kami hanya mengerjakan apa yang telah diajarkan kepada kami. Sampai jumpa!"
Begitu meninggalkan lebah madu tersebut, aku mendengar Ayah memanggilku.
Hari semakin sore. Aku segera kembali menemui ayahku, tetapi aku masih ingat kepada teman kecilku! Ketika aku memasuki mobil, kumelihat kupu-kupu. Ia memiliki paduan warna dan bentuk yang indah pada sayapnya. Aku akan pergi ke perpustakaan besok dan belajar lebih banyak tentang kupu-kupu.
Lebah madu mengumpulkan nektar dari bunga untuk memproduksi madu.
Tak ada yang mampu menghitung semua keindahan yang diciptakan Allah. Aku sadar bahwa masih sangat banyak yang harus dipelajari...
"Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al Baqarah [2]: 32)





Sumbere Dari situs Web Harun yahaya